Stress. Sebuah kata yang sering kali kita dengar dalam kehidupan
sehari-hari, pemakaian kata stress sering digunakan oleh orang-orang
yang merasa mempunyai masalah. Banyak hal yang membuat seseorang menjadi
stress dan tingkat stress setiap orang juga berbeda. Apa sih sebenarnya
stress itu dan bagaimana gejala yang ditimbulkan oleh stress? Dan siapa
saja yang bisa terkena stress? Pertanyaan diatas akan kita bahas dalam
tulisan ini.
Stress bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang
tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang (Charles D,
Spielberger dalam Ilandoyo, 2001:63, diakses dari
http://www.damandiri.or.id/file/novitasariadbab2.pdf). Stress juga bisa
diartikan sebagai respon dari seseorang terhadap situasi yang diterima
sebagai tantangan atau ancaman keberadaannya. Adapun kejadian hidup yang
mengancam seseorang bisa dipersepsikan bahwa dengan adanya ancaman
tersebut membuat seseorang merasa stress, baik berupa ancaman fisik,
sosial, financial atau ancaman-ancaman lainnya.
Stress bisa memberikan dampak negative dan juga dampak positif bagi
orang yang mengalaminya. Oleh karena itu stress itu tidak selalu
dikatakan buruk karena ada kalanya stress itu diperlukan untuk
memberikan semangat bagi seseorang. Dampak negative stress disebut
dengan
Distres atau stress negative terjadi karena tingginya
tingkatan stress yang tidak bisa dikelola dengan baik sehingga
memperburuk keadaan seseorang. Dampak
Distress ini bisa
memperburuk kinerja seseorang, cara kerja menjadi lambat, banyak
melakukan kesalahan dalam pekerjaaan, dan lain sebagainya. Sedangkan
dampak stress yang bersifat positif disebut sebagai
Eustress, Stress yang tinggi bisa memicu seseorang untuk memotivasi diri sendiri untuk dapat mencapai sesuatu.
Eustress adalah stress yang baik karena dengan adanya stress bisa memacu semangat, mempercepat pelaksaanan tugas dan lain-lain.
Stress juga dapat menyebabkan penyakit fisiologis dan psikologis
apabila stress tersebut melampaui kapasitas seseorang. Penyakit
fisiologis dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik berupa penyakit
yang sudah diderita sebelumnya atau bahkan dapat memicu timbulnya
penyakit tertentu, seperti : otot-otot menjadi tegang, pencernaan
terganggu, sembelit, sakit kepala, letih yang tak beralasan bahkan bisa
menyebabkan seseorang tidak bisa tidur. Sedangkan penyakit psikologis
dapat menyebabkan kegelisahan, agresi, kelesuan, kebosanan, depresi,
kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah dan
lain-lain.
Ada beberapa tingkatan stress menurut Jo Bryson, yaitu :
1. Dewasa Muda – Tahap ini adalah tahap transformasi dari anak ke
dewasa. Karateristiknya sedang bertumbuh, proses pendewasaan dan
proses pembelajaran
2. Umur 20-an – Tahap ini adalah tahap untuk memapankan persoalan keluarga dan karier
3. Umur 30-an – Tahap ini adalah tahap yang terdapat krisis-krisis kecil yang berhubungan dengan pilihan karier
4. Umur 35-45 tahun – tahap ini adalah tahapan paruh baya. Tahapan ini
berpotensial untuk menimbulkan stress karena kebanyakan orang ingin
mencapai puncak karier dan mendapatkan status dalam kehidupan
5. Tahapan berikutnya adalah tahapan yang berhubungan dengan masa
pensiun, tingkat stess pada masa ini adalah karena mereka merasa
disaingi oleh teman-teman sekerja yang lebih muda.